SEJARAH DESA COPER Menurut cerita masyarakat setempat, nama Coper diambil dari kata cuo dan lèmpèr, cuo adalah sejenis mangkok yang terbuat dari tanah liat dan lèmpèr
adalah sejenis piring yang terbuat dari tanah liat. Kedua barang
tersebut adalah tempat makan dari seorang laki-laki yang membabat
pertama kali desa Coper yang disebutkan bernama Haji Ngarpiyah. Haji Ngarpiyah adalah menantu dari KH. Ishaq. KH. Ishaq adalah anak dari Kyai Ageng Hasan Besari pemimpin Pesantren Tegalsari yang merupakan pesantren besar di Ponorogo pada masa itu. KH. Ishaq menyusul menantunya Haji Ngarpiyah untuk membabat desa Coper sehingga menjadi pemukiman seperti sekarang ini.
Konon, Masjid desa Coper adalah Masjid Tegalsari
pemberian dari Kyai Ageng Hasan Besari kepada anaknya KH. Ishaq. Masjid
ini dipindahkan dari Tegalsari ke desa Coper yang berjarak sekitar 5
km. Sebelum dipindahkan, Masjid Tegalsari dibangun kembali dan selesai dalam kurun waktu 8 tahun. Setelah Masjid Tegalsari selesai dibangun kembali, masjid yang lama dipindahkan dari desa Tegalsari ke desa Coper pada tahun 1750. Dan Masjid Tegalsari yang sekarang berada di desa Tegalsari adalah masjid Tegalsari yang baru.
dan semua berharap generasi persepak bolaan dapat berkembang di kalangan pemuda pemuda nantinya . Di era ini yang marak di gemari adalah futsal sehingga lapangan rumput hijau bukan lagi favorit sebagi arena latihan bagi mereka,sangat disayang kan bkan,makaa itulah semangat dan dukungan di butuhkan ,mungkin kepengurusan ,dukungan msyarakat maupun pemerintah desa setempat kurang sekali sehingga apa pun yang bisa menjadi pendukung kemajuan dunia sepak bola tidak lagi terjaga.kami melihat sarana dan prasarana perlu ada perbaikan ,seperti lapangan ,dn lain sebaagainya.Sadar begitu pentingnya olahraga bagi generasi bangsa.Kami berharap kepedulian maasyarakat dan pemerintah setempat untuk olahraga dan menjaga prestasi apa yg di raih oleh anak anak tim garja 21,dan semoga anak anak bisa lebih berprestasi bersemangat ,mengukir prestasi ,melukis sejarah yg lebih dan lebih lagi
fin bandrek
Q,fin
garja mania